Daftar Blog Saya

Selasa, 02 Mei 2017

Kutipan Tentang Kamu

Jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarmu. Jadilah seperti air yang mengalir sabar. Jangan pernah takut memulai hal baru. (hlm. 278)

Banyak kalimat favorit bertebaran dalam buku ini:
  1. Kesabaran bisa mengalahkan apa pun. (hlm. 111)
  2. Kita seharusnya lebih banyak bicara satu sama lain agar bisa melewati masa-masa sulit bersama. (hlm. 136)
  3. Aku ingin sekali punya hati sebaikmu. Tidak pernah punya prasangka walau sebesar debu. (hlm. 179)
  4. Saat kita sudah melakukan yang terbaik dan tetap gagal, apa lagi yang harus kita lakukan? (hlm. 209)
  5. Jika kita gagal 1000x, maka pastikan kita bangkit 1001x. (hlm. 210)
  6. Sejatinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan, karena kita terlalu sibuk mengurus sebaliknya. (hlm. 257)
  7. Hantu masa lalu itu kapan pun bisa muncul lagi. Tidak ada yang benar-benar bisa kita lupakan, karena saat kita lupa, masih ada sisi-sisi yang mengingatnya. (hlm. 270)
  8. Dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kita kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian. (hlm. 286)
  9. Sekarang bukan siapa-siapa, tapi besok lusa kita tidak tahu, kan? (hlm. 345)
  10. Daripada kita sibuk bertanya kapan seorang gadis menikah, hanya membuatnya sedih, lebih baik bantu dia agar segera mendapatkan jodohnya. Itu lebih bermanfaat. (hlm. 357)
  11. Biarkan semuanya mengalir seperti air. (hlm. 360)
  12. Jika memang berjodoh, maka berjodohlah. Tidak perlu terlalu berharap, tapi tidak juga sangat negatif menanggapinya. (hlm. 360)
  13. Apa yang membuat pernikahan orang tua dulu langgeng berpuluh-puluh tahun? Karena mereka jatuh cinta setiap hari pada orang yang sama. Itulah yang terjadi. Maka, kesedihan apa pun, ujian seberat apa pun bisa dilewati dengan baik. (hlm. 385)
  14. Hati manusia persis seperti lautan, penuh misteri. Kita tidak pernah tahu kejadian menyakitkan apa yang telah dilewati oleh seseorang. (hlm. 415)

Banyak juga selipan sindiran halus dalam buku ini:
  1. Apakah pengacara seperti kalian tidak mengenal hari libur? (hlm. 2)
  2. Perang memaksa tua-muda, kaya-miskin, siapa pun yang masih sehat dan kuat, pergi ke medan pertempuran. Itu masa-masa menyedihkan. (hlm. 19)
  3. Perang membawa implikasi panjang dalam hukum warisan. (hlm. 19)
  4. Istri-istri zaman sekarang, mereka kadang lebih sibuk dibanding suaminya. (hlm. 29)
  5. Apakah sabar memiliki batasan? (hlm. 48)
  6. Jangan cuma bengong seperti ikan buntal. (hlm. 75)
  7. Apakah sabar punya batasnya? (hlm. 108)
  8. Apa arti persahabatan? Apa pula arti persahabatan? Apakah sahabat baik akan mengkhianati sahabat sejatinya? (hlm. 141)
  9. Nasib, semakin tinggi bola itu terbang, saat jatuh akan semakin sakit rasanya. (hlm. 175)
  10. Ternyata tidak semua orang jakarta itu jahat. (hlm. 217)
  11. Ternyata mencari pekerjaan di Jakarta itu susah. (hlm. 219)
  12. Kenapa orang mudah sekali mengkhianati? Bukankah dalam hidup ini kejujuran adalah hal penting? (hlm. 239)
  13. Kerja keras tidak pernah mengkhianati. (hlm. 262)
  14. Setiap kali kita menunda melakukannya, semakin sedikit waktu yang kita punya. (hlm. 292)
  15. Semakin kamu bilang bukan siapa-siapa, itu justru berarti memang siapa-siapa. (hlm. 343)
  16. Apakah cinta memang begitu? Saat dia mulai menyemai bibit harapan, hanya untuk layu sebelum berkecambah? (hlm. 350)
  17. Tidak baik anak gadis berlama-lama punya hubungan yang tidak jelas. (hlm. 363)
  18. Jatuh cinta kadang membuat orang bisa melakukan hal bodoh. (hlm. 369)
  19. Kehidupan modern yang individualis membawa aspek negatif dalam hubungan keluarga, menghancurkan ikatan keluarga lebih masif dibanding peperangan. (hlm. 441)
  20. Kebencian memang bisa menjadi energi mengagumkan. (hlm. 503)
  21. Lihat! Baca! Biar kepalamu yang dipenuhi kebencian tercerahkan. (hlm. 505)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar