Daftar Blog Saya

Selasa, 02 Mei 2017

Kutipan Antara Surabaya Solo

Bukankah semua manusia yang hidup di dunia ini, sudah ditakdirkan berpasang-pasangan? (hlm. 18)

Banyak kalimat favorit dalam buku ini:
  1. Bukankah setiap manusia berhak memilih jalan hidupnya masing-masing? (hlm. 5)
  2. Setiap orang pasti akan bertemu dengan jodohnya dan menikah di kemudian hari. (hlm. 18)
  3. Menikah bukan hanya perkara dua orang saling suka terus langsung pergi ke penghulu untuk mengucap janji pernikahan. Tanggung jawabnya terlalu berat. Mengikat. Sekaligus menjerat. (hlm. 60)
  4. Setelah kemalangan pasti ada keberuntungan. Setelah kesedihan pasti ada kebahagiaan. Karena memang begitulah hidup ini selalu berputar, seperti pergantian antara siang dan malam. (hlm. 107)
  5. Bukankah semua kejadian ini bisa terjadi atas ijin-Nya? (hlm. 137)
  6. Bukankah kesempatan kadang tidak datang dua kali? (hlm. 138)
  7. Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara untuk mengejar cinta. (hlm. 202)
  8. Kalau kamu memang masih suka, nikah saja sama dia. (hlm. 233)
  9. Biarlah waktu yang menjawabnya. (hlm. 242)
  10. Biarlah cinta memilih jalannya. (hlm. 329)
Banyak juga selipan sindiran halus dalam buku ini:
  1. Untuk apa mengingat sebuah nama? (hlm. 5)
  2. Sesama buaya dilarang saling mendahului. (hlm. 10)
  3. Inilah untungnya pergi sama pacar. Kalau ada apa-apa begini sudah nggak usah bingung-bingung lagi. Cinta memang berguna untuk bayar ongkos juga. (hlm. 38)
  4. Jadi orang jangan pelit-pelit. Sekali-kali bagi rejeki dong sama orang kecil. (hlm. 55)
  5. Zaman memang sudah edan. Sudah tua. Sudah mau kiamat. Orang selingkuh sudah nggak dianggap dosa. (hlm. 69)
  6. Apakah sebuah kemalangan dan rasa sakit fisik selalu membangkitkan romantisme pada diri seseorang? (hlm. 85)
  7. Kamu sih, dari dulu lebih suka pacaran sama buku daripada cowok. (hlm. 116)
  8. Cantik? Tidak? Baik juga bukan. (hlm. 139)
  9. Cinta memang terkadang menjadi sebuah misteri yang tak pernah bisa dimengerti. Datang dan pergi sesuka hati. Menyiksa jiwa dengan rindu. Menggoda hati dengan keindahan khayalan. (hlm. 219)
  10. Jangan terlalu serius begitu. Nanti cepat tua. Cepet mati. (hlm. 253)
  11. Siapa sih perempuan yang suka melihat pacarnya dipeluk perempuan lain? (hlm. 263)
  12. Penyesalan memang tak pernah menyelesaikan persoalan. Ketika waktu sudah tidak bisa lagi diputar kembali ke awal. Kecemasan itu terasa semakin mencengkram batin. (hlm. 276)
  13. Nggak semudah itu. Yang namanya perasaan apa yang bisa dioper-operkan begitu saja. (hlm. 291)
  14. Dulu, mengapa resiko ini tak pernah kita pikirkan saat mengumbar kesenangan? (hlm. 302)
  15. Adakah yang lebih pahit dari cinta bertepuk sebelah tangan? (hlm. 333)
  16. Semua orang juga bakal mati. (hlm. 335)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar