Daftar Blog Saya

Senin, 08 Mei 2017

Kata-kata Indah Muhasabah Cinta







Kata-kata Indah Muhasabah Cinta
Ketika kita berhenti untuk mengejar apa yang bukan milik kita. Maka percayalah, Allah akan mempertemukan dengan apa yang terbaik untuk kita miliki

Terkadang, kita harus melupakan apa yang kita inginkan hanya tuk menemukan apa yang pantas untuk kita dapatkan

Bercinta tidaklah salah, tetapi terlalu MENGAGUNGKAN cinta makhluk itu yang SALAH,
Jatuh CINTA itu tidak berdosa, tetapi bercinta SEBELUM NIKAH itu yang bisa membawa kepada DOSA

Jika Hatimu terasa Lelah, Basuhlah Dengan KESABARAN, Ceritakan Dukamu Pada KETABAHAN, Usaplah Airmatamu Dengan HARAPAN, JIka Kau Terluka, Tetaplah TERSENYUM, Kerana ALLAH selalu MENYAYANGIMU.

Orang yang paling lemah ialah orang yang gemar menyimpan amarah, kebencian, dendam dan tidak dapat memaafkan masa lalu, Menuruti emosi dan hawa nafsu hanya akan merugikan, dan penyesalan adalah hadiah yang pasti kelak kan diterima.

Jika yang dirindui belum ditemukan, maka serahkan rindu itu pada Illahirobi, Jika yang dicinta belum juga berjumpa, maka titipkan saja cinta itu pada sang pemberi cinta, Jika yang dinanti belum juga ada di sisi, maka bersabarlah pada ketetapan sang pemberi Cinta.

Kecantikan ABADI seorang wanita, terletak pada Keelokan AKHLAK dan Ketinggian ILMUnya, bukan pada Wajah dan pakaiannya.

Wanita tercantik bagi lelaki bukanlah yang paling jelita dan menawan, tapi dia yang bila dipandang bisa memberi ketenangan dan Syurga pun terbayang

Wanita terhebat bagi seorang lelaki, bukanlah dia yang pesonanya memukau banyak mata, melainkan yang siap menjadi madrasah cinta bagi anak-anaknya.

Menangis Karena Allah Swt



1. Menangis karena ingin bertaubat
 "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari  rahmat Allah... (QS. Az Zumar : 53)

2. Menangis karena senantiasa ingat akhirat
“7 macam orang yang akan dinaungi Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungannya … dan seorang   yang mengingat Allah dalam kesendiriannya, lalu kedua matanya berlinangan air mata.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Menangis karena amanah yang khawatir tidak tertunaikan

Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah, sepontan dia menangis, “Aku sadar bahwa Allah pasti akan meminta pertanggungjawabanku atas amanah yang aku pikul. Namun, aku bimbang tidak sanggup memberikan bukti bahwa aku telah melaksanakan amanah ini dengan baik sehingga aku menangis".

4. Menangis karena dibacakan ayat-ayat Allah
Seringlah banyak membaca Al-Quran, apalagi jika mau memahami arti dan maknanya, karena itu yang bisa membuat kita menangis. Seperti layaknya para sahabat Rasulullah Saw. “Wahai Rasulullah Saw, sesungguhnya Abu Bakar adalah laki-laki yang mudah luluh hatinya. Apabila ia membaca al-Qur’an, maka ia tidak akan bisa menahan air matanya.” (Mutafaq ‘alaih).

5. Menangis karena khawatir ‘terjebak’ dunia

Khalid menangis jelang wafatnya "Aku ingin mati syahid, tapi kini aku akan mati di atas tempat tidur seperti matinya unta". Kemudian Abu Hurairah menangis saat sakitnya "Bukan dunia yang kutangisi, tapi panjangnya perjalanan kuhadapi dan sedikitnya bekal yang kubawa nanti."
6. Menangis karena bersedih atas nasib kaum muslimin
Dan yang cukup membuat kita harusnya juga menangis adalah ketika melihat nasib kaum muslimin saat ini. Umat muslim di Palestina, Rohingnya, Syiria dan sebagainya saat ini mengalami pembantaian yang tiada henti. Menangisnya lebih karena sedih, jika kita tak bisa ikut bergabung bersama dalam dakwah untuk merubah semua kemungkaran tersebut.

Bahagia




Bahagia itu sederhana..
Saat kita mampu untuk bersabar,
Kita akan bahagia..
Seperti kalimat indah dari Khalifah Umar bin Khattab RA :
Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah diantara keduanya itu yang lebih baik bagiku..

Bahagia itu sederhana..
Saat kita mampu untuk ikhlas,
Kita akan bahagia..
Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 216, bisa dijadikan motivasi kita agar selalu ikhlas, apapun takdir yang diberikan Allah SWT :
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Sadarilah bahwa apapun yang terjadi telah diatur oleh Sang Pencipta..
Allah telah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.
(HR. Muslim no. 2653)

Bahagia itu sederhana,
Sesedehana hati mampu untuk sabar dan ikhlas,
Sesederhana hembusan angin yang tak terlihat namun terasa sejuknya...


Siapa Dia



Bismillaahirrahmaanirrahiim..
.
Saat mata-mata terlelap dalam indahnya bunga angan..
Saat jiwa-jiwa pergi mencari ketenangan dalam lembutnya angin malam..
.
Disini..
Di atas Mahabbah-Nya..
Di bawah Nur-Nya..
Di samping pengawas sejati-Nya..
Tak lelah aku menatap dua tangan yang setia menemaniku dalam pengharapanku di setiap malam-Nya..
Pengharapan untuk Orang tuaku..
Pengharapan untuk saudara-saudara seimanku..
Pengharapan untuk diriku..
.
Disanalah pinta kuhaturkan..
Saat bibir mampu menjabarkan satu per satu nama yang tertaut dalam hati..
Namun, ada sebongkah rasa yang menyeruak dalam hati..
Yang ingin menitipkan asa dalam derap juang perbaikan diri..
.
Lantas aku bertanya pada tatapan itu..
"Hei adakah yang terlewat?"
"Adakah nama yang belum kusentuh?"
Bibirpun berkata Tidak..
Namun, bagaimana dengan hati??
Seolah-olah ia tahu bahwa ada satu Nama yang belum teraba oleh Doaku..
.
Siapa dia..??
Siapa nama yang akan melengkapi rentetan nama-nama dalam Doaku..??
Nama itu masih samar..
Bagaimana bisa aku menyebut namanya dalam Doaku..?
.
Ah biarlah..
Biarlah Rabbku yang menjawab.. Biarlah Rabbku yang menjaga..
.
Maafkan bila dirimu belum tercatat oleh hati..
Maafkan bila namamu belum teraba oleh Doa..
Cukuplah Allah yang mencatat dan meraba namamu di lauhul Mahfudz untuk menemani Perjalanan panjangku kelak..
Mungkin, dengan perbaikan diri ini lah yang Insya Allah akan menghantarkan doa meski namamu belum teraba oleh Doaku..