Ya Allah, jauhkan hati ini dari segala kebusukan hati. Berikan kepada kami kebahagiaan seperti nikmat yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih. Berikan kepada kami kesanggupan rendah hati dan kenikmatan beramal dengan tulus dan ikhlas. Wahai Allah, hanya Engkaulah tumpuan harapan kami, kepada-Mulah kembalinya segala urusan, terimalah amal-amal kami.
janganlah kita mencintai dunia ini secara berlebihan, tapi cintailah yang memberi dunia itu, karena kepada-Nya-lah kita akan kembali.“Pada suatu hari dimana harta dan anak-anak tidak berguna lagi kecuali bagi orang-orang yang menghadap kepada Allah dengan hati yang bersih dan didekatkan surga bagi mereka yang bertaqwa”(QS. Asy Syu’ara: 88-90)
Hubbuddunya bukan sekedar melanda orang kaya, orang miskinpun banyak yang terjangkit. Itulah sebabnya judi sangat laris di tingkat ekonomi kelas bawah, mereka selalu berkhayal supaya dapat kaya. Semakin kaya, kecintaannya kepada dunia semakin menjadi-jadi. Semakin cinta dunia brarti semakin kikir, semakin tersiksa hidupnya.
“Ya Allah, perbaikilah agamaku untukku yang mana ia merupakan penjaga perkaraku. Perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku. Perbaikilah akhiratku untukku yang di dalamnya terdapat tempat kembaliku. Jadikanlah hidupku sebagai tambahan untukku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah matiku sebagai istirah…at untukku dari segala keburukan.” (HR Muslim 489)
Hadits riwayat Anas bin Malik RA: Bahwa seorang Arab badui bertanya kepada Rasulullah SAW: “Kapankah kiamat itu tiba?” Rasulullah SAW bersabda: “Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya?” Lelaki itu menjawab: “Cinta Allah dan Rasul-Nya.” Rasulullah SAW bersabda: “Kamu akan bersama orang yang kamu cintai” (HR …Muttafa‘alaihi)
Berbahagialah orang yang menjadikan dunia ini sebagai kendaraan menuju akhirat. Berbahagialah orang yang memperbaiki hubungan dengan Rabb-nya. Berbahagialah orang yang memanfaatkan sisa umurnya dengan baik. Berbahagialah orang yang membangun kuburnya dengan amal shalih sebelum ia memasukinya.
Umar bin Khattab ra. bertanya kepada Ubay bin Ka’ab tentang taqwa, lalu ia bertanya kepadanya: ”Apakah kamu pernah menempuh jalan berduri?”, Umar menjawab: “Pernah”. Ubay bin Ka’ab bertanya: “Apa yang kamu lakukan?”, Umar menjawab: “Aku berusaha keras dan bersungguh-sungguh”. Ubay bin Ka’ab berkata: “Itulah taqwa
“Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Hadiid:28)
“Ya Allah karuniakanlah kepada kami kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada orang yang mencintai-Mu dan kecintaan apa saja yang mendekatkan diri kami pada kecintaan-Mu. Jadikanlah dzat-Mu lebih kami cintai dari pada air yang dingin bagi orang yang dahaga.” Wallahu a’lam
Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya untuk mengingat sesuatu itu. Termasuk, ketika kematian menjadi sesuatu yang paling diingat. Dengan memaknai kematian, berarti kita sedang menghargai arti kehidupan.
Tidaklah kehidupan dunia dibandingkan dengan kehidupan akhirat, kecuali seperti saat salah seorang di antara kamu mencelupkan jari telunjuknya di samudra lautan, lalu lihatlah yang tersisa di jari telunjuknya itu (itulah dunia).” (HR Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
”Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yg Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allahlah segal…a warisan (yang ada) di langit dan di bumi. & Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 3: 180).
Berbicara cinta sejati, ketahuilah sesungguhnya segala ni’mat ini adalah dari Allah SWT, termasuk ni’mat mencintai lawan jenis, untuk itu gunakanlah bingkai yang dibenarkan oleh syariat, dan bingkai itu adalah pernikahan. Itulah sunnah yang sesungguhnya,““Muslim sejati adalah yang tidak pernah menggunakan lisan dan tangannya untuk menyakiti sesama muslim.” (HR. Bukhori dan Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash, Riyadhus Sholihin No. 222)”
“Orang yg sukses adlh mereka yg berhasil mengenali, menggali, & memompa seluruh potensi Diri, shg mampu menggagas karya2 & ide2 terbaik demi kemaslahatan Ummat..
“Berilmu lah sebelum berbicara, bersikap, dan bertindak. Diam adalah kehati hatian. Perhatikan darimana kamu ambil kabar berita..periksa siapa yang berbicara, dan telitilah mana yang benar dan salah!”
“Ssngguh’a sbnar-bnar prkataan adl Kitabullah&sbaik -baik ptnjuk adl ptnjuk Muhammad shallallahu ‘Alaihi Wasallam & sburuk-bruk prkara adl yg d ada2kan(dlm ibdah) krn stiap yg d ada2kan adl bid’ah & stiap bid’ah adl ssat & stiap kssatan brada d neraka”
“Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanya sementara dan kepada Rabbul ‘Alamin, Allah Tabaraka Wa Ta’ala, kita semua akan kembali. Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian istiqamahlah!”
““Islam mulai muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awal munculnya maka beruntunglah orang-orang asing itu”(HR. MUSLIM)”
“syaik Bakr Abu Zaid berkata: Hiasilah dirimu dengan etika etika jiwa berupa menjaga kehormatan diri, santun,sabar,rendah hati dalam menerima kebenaran, berprilaku tenang dalam bersikap dan berwibawa,teguh serta tawadhu””
cinta itu memang indah tapi apakah adil cinta itu hanya untuk manusia saja, sementara manusia itu tidak seberapa pengorbanan nya pada kita, apakah pantas cinta untuk sang pencipta kita taruh pada bagian kedua, pdhl jika bkn karna Nya, apakah mungkin kita bisa merasakan kenikmatan dunia ini,?? janganlah kita terlalu cinta pada manusia yang membuat kita lupa akan kecintaan allah pada kita,,
“Betapa bahagianya dia!…Yaitu orang yang mengingat kuburnya, kemudian ingat kepada RabbNya, orang yang selalu mengoreksi diri, mensucikan hatinya, berbakti kepada kedua orang tuanya, orang yang suka menangis meneteskan air matanya (karena takut kepada Allah) dan dilanjutkan dengan sujud (orang yang memelihara shalatnya), ia bersegera menuju masjid, rajin shalat malam, selalu memaafkan saudara-saudaranya dan mendo’akan untuk mereka kebaikan serta menyalahkan dirinya, ia tidak lupa dengan wiridnya (sesuai dengan tuntunan Rasulullah), maka betapa bahagianya dia…Hendaklah kita semua menjadi orang itu.”
(Majalah Qiblati, rubrik Kisah, vol.01 No. 09 1427H)
“Dimana ada kemauan, disitu pasti ada jalan, “Barang siapa yang menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya.”
“”Dan janganlah kamu mencampur adukkan antara yang haq dengan yang bathil,dan janganlah kamu sembunyikan yang haq,sedang kamu mengetahui”( al-baqarah:42)