Daftar Blog Saya

Kamis, 04 Mei 2017

Tujuan



Ketika suatu hal yang kamu inginkan masih dibutuhkan oleh hati, dan jika memang masih layak diperjuangkan oleh diri, lalu kenapa harus berhenti?

Satu hal yang tidak boleh dilakukan adalah berlari. Meski dengan berlari, kamu akan cepat mencapai tujuan, tetapi itu akan lebih membuatmu lelah. Apalagi ketika berbagai rintangan datang tanpa diduga.

Akan lebih baik jika kamu berjalan, meski lama tetapi setidaknya kamu takkan merasa terlalu lelah. Dan proses itu membutuhkan kesabaran dan ketenangan. Jangan tergesa gesa.

Jika memang merasa cukup lelah, jangan memutuskan untuk menyerah, apalagi sampai berhenti. Tetapi teruslah melangkah hingga apa yang ingin/sedang kamu perjuangkan sudah berada didepan mata


Bila hati sudah memilih, dan bila sudah kamu yakini, perjuangkanlah hingga kamu meraihnya.
Tetapi jika memang belum kamu yakini, maka jangan buang energimu untuk mengejar sesuatu yang masih dalam keraguan.
Yang terpenting, jangan tergesa gesa, dan jangan mudah menyerah


Takdir

Untukmu takdirku,
Aku masih memantaskan diri, memperbaiki banyak hal dalam hidupku.
Aku masih berusaha melepaskan diri dari masa laluku, berhenti menghakimi diri sendiri.
Aku masih sibuk bergelut dengan hatiku, memintanya untuk berhenti mendendam, memintanya untuk cukup ikhlas, memintanya untuk terus bersabar.
Dan aku belum cukup belajar dari pengalaman yang diberikan hidup kepadaku.
Namun takdirku, aku pun terus mendoakanmu.
Agar di sana kamu tetap sabar menunggu aku menjadi pantas.
Agar di sana kamu tetap menjaga hatimu hingga aku tiba.
Dan agar kamu pun terus mendoakanku.
Sehingga, jika nanti kita telah dipertemukan kita dapat saling mensyukuri kehadiran masing-masing. Sebab, pada pertemuan itu ada doa yang telah dijawab. Entah itu doaku, doamu, atau doa kita berdua.


Dan takdirku, biarlah Tuhan yang mengatur jalan kita.

Apapun itu, kejarlah bahagiamu.
Kemanapun tujuannya, ikuti jalanmu.
Jika harus menjauh, menjauhlah.
Siapapun yang menjadi takdirmu, jagalah dia dengan hatimu.
Aku pun akan begitu, di sini.
Mengejar bahagiaku, mengikuti jalanku dan menjaga takdirku.
Maka bilamana nanti, kita kembali berada di jalan yang sama ada banyak cerita yang dapat kita tukar.
Biarlah, Tuhan yang mengatur jalan kita.



Allah mempertemukan untuk satu alasan.
Entah untuk belajar atau mengajarkan.
Entah akan menjadi bagian terpenting atau sekedarnya.
Akan tetapi tetaplah manjadi yang terbaik di waktu tersebut.
Lakukan dengan tulus.
Mesti tidak menjadi seperti apa yang diharapkan.
Tidak ada yang sia-sia karena Allah mempertemukan. .



Aku tak akan menyesali keputusanku
Memilih sendiri dan membiarkanmu pergi
Aku tak ingin menangisi hati
Yang belum tentu ditakdirkan untukku
.
Bila takdir tidak memihak kita,
Percayalah,
semua luka akan sembuh pada waktunya
semua kesedihan akan hilang sendirinya
Dan semua rasa akan kembali biasa saja
.
Aku bersyukur bila kita dapat saling menjauh
Dan aku berharap kita bisa saling menerima
Semoga kau mengerti
Bahwa tak semua yang kita cinta
Akan menjadi milik kita
Bahwa semua yang kita ingini
Harus sesuai kehendak kita
.
Jauh sebelum kita bercerita
Bagaimana cinta kita?
Ada cinta yang harus lebih dulu kupenuhi,
Ialah cinta Rabbku
.
Tak ada yang harus kurisaukan
Sebab Tuhan lebih ahli menyatukan 2 hati ataupun memisahkannya
Sebab Tuhan lebih mengerti
Untuk siapa diciptakan sekeping hati ini


 

 


 

Jodoh

Jodoh? Percayalah jodoh sudah ada yang mengatur. Setiap manusia ditakdirkan berpasang-pasangan. Dan percayalah kalau tulang rusuk tak pernah tertukar. Allah akan menjadikan segalanya indah pada waktunya. Laki-laki baik untuk wanita baik-baik dan wanita baik-baik untuk laki-laki yang baik pula. . Orang yang cerdas tidak boleh khawatir akan jodohnya karena sesuai janji Allah setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan. Berubah jadi baik dulu kalau pengen punya pasangan yang baik pula. Titipkan cintamu pada DIA karena sungguh hanya Allah lah sebaik-baiknya penjaga :) . .

Jodoh?  Percayalah jodoh sudah ada yang mengatur. Setiap manusia ditakdirkan berpasang-pasangan. Dan percayalah kalau tulang rusuk tak pernah tertukar.  Allah akan menjadikan segalanya indah pada waktunya. Laki-laki baik untuk wanita baik-baik dan wanita baik-baik untuk laki-laki yang baik pula. . Orang yang cerdas tidak boleh khawatir akan jodohnya karena sesuai janji Allah setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan.  Berubah jadi baik dulu kalau pengen punya pasangan yang baik pula. Titipkan cintamu pada DIA karena sungguh hanya Allah lah sebaik-baiknya penjaga :) . . Kontribusi @desianiyudha via @BeraniBerhijrah .:


"Kamu itu berharga, bahkan ada seorang laki2 yg rela bersujud dan memohon di sepertiga malamNya demi mendapatkanmu."
Iya, dia.
Dia yg memperjuangkanmu dalam do'a do'anya.
Dia yg memperjuangkanmu dalam sepertiga malamNya.
Dia yg akan bersamamu dunia dan akhirat insyaAllah.
Dia yg akan membimbingmu ke surgaNya.
Dia yg benar benar Allah datangkan untukmu.
Siapa dia?
Entah, kini masih jadi rahasiaNya.

Jangan pernah lelah berdo'a dan mendekatkan diri padaNya ya?
Memang hanya Allah yg dapat memahami segala isi hati hambaNya,
juga mengembalikan senyum kebahagiaan hambaNya yg bersedih.
Katakan semua padaNya.
Apapun itu.
Sedihmu.
Lukamu.
Tawamu.
Candamu.
Kebahagiaanmu.
Isi hatimu.
Bahkan lelahmu.
Ceritakan semua padaNya.
Hanya Allah tempat sebaik baik kita bercerita.
Hanya Allah tempat sebaik baik kita mengadu.
Dan memang hanya Allah yg paling mengerti bagaimana baik buruknya seseorang untuk kita.

Jaga dirimu dengan baik ya, shalihah.
InsyaAllah seseorang disana juga akan menjaga dirinya dengan baik.
Hingga Allah benar benar pertemukan kalian.
Bersabarlah dalam diammu.

Ya..lewat do'a!
Lewat do'a ku mampu langitkan semua pintaku pada Rabb ku.
Disaat air mataku jatuh menetes karena merindukan kehadiranmu.
Ku untai setiap pinta dengan mengikhlaskan harapan kepada-Nya.
Semoga dimana pun saat ini dirimu berada, Allah menjagamu dengan kasih sayang-Nya.
Tiada lelah ku menyebutmu.
Karena ku tahu, dengan kehendak-Nya kita akan bertemu dan bersatu.
Meski pun saat ini untuk bertemu kita belum mampu.
Bukankah dengan begini kita justru akan menghargai hadirnya rindu? 

Untukmu..
Jodoh Dunia Akhiratku..
Jagalah hati dan pandanganmu.
Namun yang lebih utama jagalah imanmu.
Jika agama bagimu adalah nomor satu, hal apa lagi yang mampu membuatku bangga padamu?
Aku tahu tak mudah bagimu untuk menjemputku .
Bersabarlah selalu...
Do'a ku akan selalu menyertai perjuanganmu.
Tenanglah..
Aku pun tak akan berhenti muhasabah diri agar mampu berbenah dan menjadi istri shalihah untukmu nanti.
Dengan Bismillah aku yakini diri..
InsyaAllah..
Semoga Dia meridhai..


Bagaimana lagi aku harus menjelaskan,
Tentang perasaan yang kini tanpa ijin hinggap dan mencoba bertahan..
Perasaan yang indah dan suci,
Yang dititipkan Allah, sebagai bukti bahwa kita adalah makhluknya yang paling perasa..
Perasaan ini fitrah, kan?
Iya, jika kita tahu bagaimana harus memperlakukannya..
Tentang siapa kamu dan dimana kamu berada,
Aku tidak ingin menjadi perempuan yang mungkin bisa merusak ke-khusuk-an ibadahmu,
Dengan harapan-harapan serta angan-angan..
Kita mungkin sedang di belahan bumi yang berbeda,
Aku disini, kamu disana entah dimana..
Tak ada yang bisa kita lakukan selain membiarkan doa-doa dan Kuasa Tuhan yang bekerja..
Semoga doa-doa yang diterbangkan bersama bisa bertemu di langit sana dan menurunkannya lagi ke bumi lewat sebuah pertemuan antara aku dan kamu bersamaan dengan Ridho-Nya...


Kamu...
Tidak akan pernah tahu inginnya hatiku,
Tak akan pernah mampu menebak setiap sajak do'a ku,
Hanya Dia Sang Maha Kuasa yang mengetahui segalanya.
Saat malam berganti dengan mentari, aku tidak melihatmu disini.
Bahkan saat rindu merobek hati, akupun tak temui dirimu didepanku seraya berdiri.
Apa daya yang harus dipinta?
Saat gundah, kemana kaki ini harus melangkah,
Hampa, tak tau arah.
Saat yang lain asyik bercinta,
Siapalah aku yang menantimu dalam untaian Do'a,
Saat diri teramat ingin untuk berjumpa, kemana kan bermuara?
Kamu...
Membuat rinduku ini jadi derita,
Sakit,
Remuk,
Hancur,
Tak tau kemana diri ini kan berpasrah.
Kamu...
Jaga hatimu, biarlah rindu ini tertahan dalam jarak dan waktu,
Sampai saatnya nanti kan tiba kau dan aku bertemu,
Menjadi sepasang kekasih dalam cinta yang satu.

Andai saat ini aku mengetahui nama mu,maka pasti akan mudah bagi ku untuk menyebut mu dalam setiap doa ku.
Andai saat ini aku mengetahui bagaimana sosok dan rupa mu,maka pasti akan mudah bagi ku untuk mengenali mu.
Andai saat ini aku mengetahui dimana kah keberadaan mu,maka pasti akan mudah bagi ku untuk mencari mu.
Namun sayang...engkau adalah salah satu rahasia terbesar dalam hidup ku.Walau hadirmu nanti sudah lama tertulis di lauhul mahfudz,namun Rabb ku tak memberikan gambaran tentang bagaimana dirimu.
Dimana aku tak mengetahui susunan huruf yang akan membentuk deretan nama mu.
Aku tak mengetahui sketsa abstrak yang menggambarkan paras mu.
Bahkan aku tak mengetahui peta atau arah angin mana yang menunjuk kan keberadaan mu.
Engkau mungkin adalah orang yang mengenal ku,dan berada tak jauh dari tempat berpijak ku.Namun mungkin saja engkau adalah orang asing bagiku yang berada di belahan bumi yang berbeda dari ku.
Namun terlepas dari semua itu...aku yakin engkau adalah cerminan diriku.Maka yang kuharap kan adalah engkau terus berusaha memperbaiki diri seperti yang ku lakukan kini.
Siapapun engkau,semoga Allah memudah kan setiap langkah mu dalam menuju kemantapan iman.Dan semoga Allah juga mempersatukan kita kelak dalam ketaatan.

  
Sendiri dalam penantian, menyepikan hati hanya untuk seseorang yang pantas untuk menempati. Dia yang berani setia, tidak hanya sekedar mengumbar kata-kata bahagia tanpa berani untuk menentukan hari dimana kita dipersatukan. Dipersatukan dalam suatu hubungan yang halal, hubungan dua anak manusia yang berbeda latar belakang. 
Jika diajodohku, jaga dia dalam kebaikan dan pertemukan kami di waktu yang tepat. Waktu dimana kita berdua benar-benar siap dan mantap untuk mempunyai status baru. Tidak lagi tergantung dengan adanya orangtua dan tanggung jawab hidup akan kita pikul bersama. 
Jagalah kami dalam kebaikan, tak apa saling berharap dan saling menjauhi. Karena jodoh tidak harus selalu bersama sebelum kepelaminan. Sibukan kami dalam kebaikan sehingga kami siap dan lupa lamanya penantian. Penantian yang kadang memberikan keraguan dan hilangnya kepercayaan kalau kau adalah jodoh yang dipersiapkan untuk ku. 
Kita sama, sama-sama tidak tau, kalau nantinya kau dan aku akan bersama. Bersama bukan hanya berdua, tapi ada keluarga yang kita satukan dan ada jalan yang kita pesiapkan. Ibu dan ayahmu akan menjadi ibu dan ayahku juga, begitupun sebaliknya. Jadi jangan sungkan jika kau nanti mau puang ke mana, kau adalah bagian yang aku temukan dan akhirnya dipersatukan. 
Masalah jodoh bukan siapa cepat dia dapat, ini soal kesabaran dalam penantian dan soal keyakinan akan sebuah ketentuan. Pasti kau akan datang bertamu, pasti kita akan bertemu, walau sekarang aku belum tau siapa namamu. 
Jodohku bolehkan aku sebut namamu dalam doa, Tapi Allah lebih tau kemana hati ini akan tertuju dan seharusnya berada. Jika yang aku sebut namanya dalam doa tidak menjadi apa yang aku harapkan dan tidak dipersatukan. Kita berharap setiap doa akan semakin mendekatkan dengan yang memiliki takdir dan memberikan kebaikan serta memperkuat keyakinan. Walau kita tidak bisa untuk bersama dan kau bahagia dengan seseorang selain aku. 

Ketika menanti jodoh mungkin ada kalanya ada keinginan untuk memantaskan diri. Memperbaiki diri agar mendapat jodoh yang terbaik pula bukan ? _ Namun dalam memperbaiki diri jangan sampai salah niat karena ingin mendapat jodoh manusia yang baik saja. Kita tak pernah tahu jodoh kita kelak siapa MANUSIA atau AJAL ? _ Maka dari itu luruskan niat perbaikan dirimu karena Allah. Perbaikan dirimu adalah untuk bekalmu kelak di akhirat pula. Fokuskan tujuanmu. Mengharap cinta-Nya ampunan-Nya ridha-Nya dan segala dari-Nya yang bisa menentramkan hatimu hingga ke jannah-Nya.

Aku telah menyaksikan ratusan hati menyatu atas izinMu, Ya Allah
Terkadang diri ini bertanya-tanya, hati siapa yang akan merapat di dermagaku?
Sungguh, keragauan serta kerinduan ini teramat menyiksaku

Detik menit, waktu terus berlalu
Sampai saat ini, masih ku selipkan nama seseorang yang kini ku nantikan dalam diamku
Tetapi aku begitu malu jika harus mengutarakannya lebih dulu
Kuharap Engkau, Ya Allah, mau menyapanya untukku

Aku bagaikan seseorang yang teramat mendambakan pulau kecil yang indah
Namun aku tidak tahu, pulau itu milik siapa?
Apakah bisa ku tempati atau tidak?
Aku hanya bisa menikmati indahnya saja,
Tanpa pernah berani menyentuh atau pun memasukinya

Terkadang aku merasa ragu, apakah aku harus benar-benar meningglkan pulau kecil itu?
Ataukah harus kembali berlayar dan berlabuh di pesisir yang baru?
Haruskah aku tetap menunggu?
Lantas, bagaimana jika penantian itu tidak berbuah manis untukku?

Ya Allah, tolong tunjukan jalan untukku
Kemana aku harus pergi?
Hanya Engkau yang mengetahui jumlah bintang di alam semesta
Maka Engkau pun juga sudah tentu tahu takdir mana yang akan lebih dulu datang menjemputku
Apakah jodohku, ataukah ajalku
Tetapi Engkau tentu lebih tahu apa yang saat ini selalu ku pinta dalam setiap do'aku

Begitu hening dan tenang hidupku sebelumnya, jauh saat sebelum aku mengenal cinta itu apa
Aku tahu, ini adalah fitrahMu, Ya Rabb
Tetapi rasanya aku tidak cukup mampu mengendalikannya
Terlebih lagi jika rasa itu adalah tentang kepada selain dariMu
Maka rasanya kini hidupku menjadi sendu, seperti senja yang nampak indah dalam pandanganku

Ya Allah, dekatkanlah jodohku
Jauhkanlah yang tidak baik bagiku
Datangkanlah RidhaMu
Aku disini menungguMu, Ya Allah .