“Menemukan buku-buku yang kita miliki dengan cepat dan efisien adalah pekerjaan dasar seorang pustakawan. Dan lokasi penempatan buku tidak didasarkan pada buku-buku itu sendiri, melainkan pada hubungan mereka dengan buku-buku di sekeliling mereka. Saat sebuah buku diambil dari rak, satu-satunya cara kita tahu ke mana harus mengembalikannya, adalah buku-buku yang ada di sekitarnya.”
Banyak kalimat favorit dalam buku ini:
- Kebijaksanaan dan sikap tutup mulut bisa menjadi pilihan gaya hidup yang menenangkan. (hlm. 3)
- Tidak ada seorang pun yang bisa hidup tanpa orang lain. (hlm. 102)
- Manusia membutuhkan sesamanya, tapi mereka juga membutuhkan tanaman. (hlm. 102)
- Tidak ada yang namanya kebahagiaan abadi. Kalau dua manusia berusaha untuk selalu bahagia, kemungkinan itulah definisi dari sebuah pernikahan yang bahagia. (hlm. 105)
- Dan tidak ada kehidupan seorang pun yang menjadi lebih baik karenanya. (hlm. 159)
- Lakukan apa yang akan kau lakukan. (hlm. 212)
- Dukacita dan rasa kehilangan pasti harus dialami. Itu hal yang tak terhindarkan. Tapi itu tidak berarti kalau sebuah selingan tidak diperbolehkan. (hlm. 249)
- Kadang memang butuh perbandingan untuk membuat kita menyadari apa yang sudah kita miliki. (hlm. 251)
- Ada banyak kehilangan dalam hidup yang tidak bisa begitu saja membuatmu ‘berubah’. (hlm. 326)
- Beberapa situasi benar-benar tidak memiliki sisi ‘terbaik’ untuk diusahakan. (hlm. 341)
- Kadang perjalanan singkat adalah yang terbaik. (hlm. 353)
- Menjadi orang baru dalam pekerjaan seperti menjadi anak baru di sekolah. (hlm. 7)
- Bebaskan diri sejenak dari siapa dirimu. (hlm. 22)
- Seorang wanita jelas membutuhkan ruang dan waktu untuk dirinya sendiri. (hlm. 31)
- Tidak semua orang yang tumbuh besar di sebuah kota kecil mau tinggal di sana untuk selamanya. (hlm. 32)
- Sesudah satu kali melakukan kesalahan, kedua kalinya harus lebih berhati-hati. (hlm. 49)
- Kenapa seorang wanita yang cerdas harus berpura-pura bodoh? (hlm. 51)
- Ketika orang-orang melihat bahwa kau memahami apa yang kau lakukan, mereka tidak akan ragu untuk menerka-nerka atau memberikan kecaman. (hlm. 51)
- Konyol sekali menilai orang berdasarkan siapa yang mereka ajak bicara. (hlm. 64)
- Kau tampak cukup cantik, jadi tidak perlu membakar rambutmu untuk menarik perhatian. (hlm. 69)
- Tidak perlu menyeret anak-anak dalam pasang surut yang normal dari kehidupan pernikahan. (hlm. 105)
- Anak-anak sering menjadi korban tidak berdosa dari penilaian buruk orangtua. (hlm. 121)
- Orang-orang yang sudah menikah tidak berkencan. (hlm. 150)
- Jangan berpikir seperti seorang pencuri. (hlm. 205)
- Bagi sebagian orang, ketika mereka merasa tertekan, mereka menghabiskan uang dan hal ini membuat mereka merasa lebih baik untuk sementara. (hlm. 218)
- Orang-orang aneh juga perlu makan. (hlm. 235)
- Hidup terlalu singkat untuk bersikap ragu saat berusaha meraih kebahagiaan. (hlm. 261)
- Cinta memang membuat kita semua menjadi bodoh. (hlm. 307)
- Saat masih muda, kadang kita melakukan semua kesalahan. Tapi hal ini tidak berarti kita tidak pantas mendapatkan kebahagiaan pada akhirnya. (hlm. 413)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar