Banyak kalimat favorit bertebaran dalam buku ini:
- Kau yang paling mengerti siapa dirimu sekarang. Apakah kau akan mengerti orang lain yang tak kau kenal? Apa kau tahu rasanya hidup di dunia orang lain? (hlm. 18)
- Kau adalah orang yang seharusnya bersyukur. Walaupun kau tidak mempunyai apa yang orang punya, banyak orang di dunia ini yang tidak mempunyai apa yang kau punya. Bukankah itu cukup adil? (hlm. 18)
- Tidak pernah terlambat untuk berubah. (hlm. 29)
- Bahagia adalah pilihan. (hlm. 31)
- Karena ketika sendirian, kau bisa mendengar hatimu bicara kepadamu. (hlm. 69)
- Kau hanya butuh sisi yang tepat untuk mendapatkan sudut pandang terbaik. (hlm. 85)
- Setiap orang pada akhirnya mempunyai jalan hidupnya sendiri. (hlm. 159)
- Doa yang tulus dan dengan cinta, adalah kekuatan besar yang bisa menyelamatkan siapa pun, termasuk orang yang mendoakannya. (hlm. 193)
- Selalu ada cara untuk memulai sesuatu yang baru, atau menyelesaikan apa yang kita mulai. (hlm. 219)
Beberapa selipan sindiran halus dalam buku ini:
- Aku yang harus berubah? Kalau aku benar-benar anak baik, mengapa tidak ada yang menginginkanku? (hlm. 29)
- Kenapa? Kau akan menceramahiku seperti orangtuaku? (hlm. 43)
- Seberapa pandai kau menyembunyikan perasaanmu di depan orang-orang, kau tidak mampu menahannya untuk waktu yang lama. (hlm. 89)
- Aku rasa orang-orang yang saling membenci tidak benar-benar memiliki agama. (hlm. 198)
- Saat kau dewasa nanti, barulah kau akan mengerti mengapa begitu banyak perpecahan terjadi, dan perdamaian hanyalah sebuah kata yang terdengar mustahil. (hlm. 199)