- Tiap keluarga memiliki hak mengatur gaya hidup masing-masing. Parenting itu bukanlah lifestyle? Jadi ya tergantung kita ingin memilih gaya seperti apa. (hlm. 15)
- Kalau memang sulit mengubahnya semuanya sekaligus, kita mulai dari yang kecil-kecil dulu. Pelan-pelan. Dan jangan pernah meremehkan hal-hal kecil itu. Karena siapa tahu, justru tindakan-tindakan kecil yang baik itulah yang akan membawa kita ke surga. (hlm. 76)
- Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (hlm. 161)
- Cinta itu hanya ada dua. Satu: cinta yang harus diperangi karena melahirkan perasaan bersalah. Dua: cinta yang hakiki, yang tulus, yang murni, yang membuat kita nyaman bersamanya. (hlm. 174)
- Jangan kamu melepaskan gunung permata di tanganmu hanya karena ingin memungut satu batu kecil yang tercecer. (hlm. 130)
- Bahkan beberapa orang begitu bebalnya sehingga harus mendapatkan penjelasan yang dibumbui air mata atau kemarahan agar paham. (hlm. 136)
- Walaupun atas nama cinta. Aku tidak pernah merasa berhak bahagia di atas kesedihan orang lain. Sekali lagi, itu culas. (hlm. 146)
Mengenang S.P.L. Sorensen di Logo Google
-
[image:
http://www.thehindu.com/sci-tech/science/k938lm/article24020451.ece/alternates/FREE_660/doodle]
Hari ini, Selasa 29 Mei 2018, Google Doodle menamp...
7 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar