Beberapa kalimat favorit dalam buku ini:
- Hati rupanya tak bisa berbohong. (hlm. 15)
- Senyum itu nggak hanya di bibirmu, tapi juga di hatimu. Sembuhkan hatimu dulu. (hlm. 22)
- Mencoba melepaskan kesedihan yang bercokol dipikiran dan hati dengan memanjatkan doa. (hlm. 52)
- Selama kita terus bergerak maju dan mau berubah. Hidup mengubah kita. (hlm. 197)
- Bukan masalah mudah atau tidak, tetapi berani atau tidak. (hlm. 213)
- Keputusan adalah keputusan. Pilihan adalah pilihan. (hlm. 279)
Banyak selipan sindiran halus dalam buku ini:
- Jangan menyalahkan dirimu. (hlm. 14)
- Bisa nggak sih bikin suara dulu sebelum menyapa? (hlm. 16)
- Masak kamu tega nyemplungin mereka ke tengah laut dan berenang sama ikan hiu? (hlm. 19)
- Awas saja kalo sampai bertingkah aneh. (hlm. 33)
- Kamu kurang kerjaan amat sih gendong-gendong orang? (hlm. 35)
- Kalau mau menangis, jangan ditahan. (hlm. 43)
- Aku mau menangis atau tidak, bukan urusanmu. (hlm. 43)
- Jangan menahan perasaanmu. (hlm. 44)
- Sendiri itu kadang nggak baik, terutama di saat suasana hati seperti ini. (hlm. 53)
- Kenapa sih kamu selalu ketus? (hlm. 53)
- Jangan bersedih terus. Bersenang-senanglah sana. (hlm. 131)
- Kamu boleh lihat, tapi jangan percaya. (hlm. 139)
- Jangan membuatku terlihat seperti monster. (hlm. 170)
- Jangan kamu pernah mau menggampangkan masalahku dan apa yang harus kuputuskan. (hlm. 213)
- Hapus dulu air matamu. Sudah cukup banyak air mata yang keluar. (hlm. 226)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar