“Masa depan yang kalian bayangkan, hanya setengahnya yang berupa
kenyataan. Setengahnya berupa kekhawatiran dan harapan kita. Namun, kita
tidak tahu mana yang nyata, yang mana yang hanya harapan. Alangkah
lebih baiknya jika kita tidak mengetahui masa depan agar hidup lebih
bermakna.” (hlm. 127)
“Hal apa pun yang mengganjalmu selama ini. Bukalah dengan rasa ingin
tahumu yang kuat. Berpikirlah dengan ‘gairah’. Kemudian, gabungkanlah
kedua rasa yang sama untuk memecahkannya!” (hlm. 23)
“Ruangan ini tempat direkamnya segala peristiwa di masa lalu dan di
masa depan. Dua tombol itu, tekan tombol merah untuk masa lalu dan
tombol biru untuk masa depan.” (hlm. 43)
“Sebelumnya akan aku peringatkan sekali lagi. Jika di masa lalu,
kalian tidak boleh bertindak ceroboh yang dapat mengubah masa lalu. Maka
di masa depan, kalian juga harus berhati-hati. Jangan pula melakukan
hal ceroboh yang berdampak pada masa depan kalian sendiri, mengerti?”
Mengenang S.P.L. Sorensen di Logo Google
-
[image:
http://www.thehindu.com/sci-tech/science/k938lm/article24020451.ece/alternates/FREE_660/doodle]
Hari ini, Selasa 29 Mei 2018, Google Doodle menamp...
7 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar