Banyak selipan sindiran halus dalam buku ini:
- Anak perempuan baik-baik yang dimaksud adalah yang diam saja. (hlm. 10)
- Untuk apa menunda yang sudah niscaya? (hlm. 23)
- Balasa saja dia. Biar kena batunya. (hlm. 37)
- Jika dia menyerangmu, kau mesti balas menyerangnya. (hlm. 37)
- Kehidupan di istana ternyata tidak lebih baik ataupun lebih buruk ketimbang di griya kampung halaman. (hlm. 39)
- Kenapa main rahasia-rahasiaan? (hlm. 49)
- Kedok miskin untuk menyembunyikan wajah yang perkasa? (hlm. 53)
- Tidak ada aturan yang melarang hubungan asmara di dalam organisasi, asalkan pekerjaan beres. (hlm. 87)
- Punyakah kau minuman yang lebih keras daripada teh? (hlm. 175)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar