Beberapa kalimat favorit buku dalam buku ini:
- “Cermin tidak pernah berbohong. Dia merefleksikan apa yang tersaji di hadapannya, di dunia ini, di kehidupan ini.” (hlm. 7)
- “Tuhan akan mendengar doa-doa ketika kita panjatkan kepada-Nya.” (hlm. 55)
- “Kenyataan terkadang terkumpul dari pilihan-pilihan masa lalu kita.” (hlm. 151)
- “Cinta itu bukan tergantung pada pasang surutnya hubungan dengan seseorang, tapi perasaan cinta yang ada di hati itu sendiri.” (hlm. 162)
- “Di dunia ini tak ada yang bisa mengenal diri kita seratus persen. Bahkan, diri kita sendiri.” (hlm. 183)
- “Hidup memang tak rumit. Jika manusia tetap berpikir positif, selalu ingin mengubah kehidupannya ke arah yang lebih baik.” (hlm. 214)
- Sebagian besar kegagalan sebuah hubungan dikarenakan rasa ingin memiliki menduduki peringkat nomer satu sebagai langkah pertama yang harus dilakukan. (hlm. 15)
- Memiliki yang sempurna pun bukanlah memiliki secara utuh. Orang yang kita cintai itu punya hak atas dirinya. Begitu juga dengan Tuhan yang menciptakannya. Sewaktu-waktu, Tuhan boleh membolak-balikkan hatinya. (hlm. 16)
- “Kelamaan kalau harus memahami, memaklumi, memercayai dulu sebelum memiliki, keburu direbut orang nantinya!” (hlm. 16)
- “Cinta adalah kebebasan yang berkomitmen, hasrat yang bertanggung jawab, dan kasih yang tak mengenal pamrih.” (hlm. 16)
- “Jika cinta luntur, anak-anak yang menjadi beban.” (hlm. 22)
- “Lo yang bikin kisahnya lo, lo yang bikin warnanya, dan lo juga yang bikin ancurnya!” (hlm. 24)
- “Sudah hukum alam jika laki-laki itu mata keranjang dan perempuan itu mata duitan.” (hlm. 26)
- “Hati-hatilah kepada gadis yang sakit hati. Caranya balas dendam selalu tak disangka-sangka.” (hlm. 28)
- “Untuk menjadi laki-laki dewasa, carilah hubungan yg tak hanya membuatmu dewasa hasrat, tetapi juga akal pikiran dan iman.” (hlm. 28)
- “Tak ada yang bisa menjamin apakah hati seseorang sudah diselimuti iman atau belum.” (hlm. 54)
- “Kalau jalan lurus jelas-jelas tak bisa dipilih, bukankah berarti jalan pintas adalah satu-satunya pilihan?” (hlm. 79)
- “Terkadang, orang yang sudah meninggal itu tetap terasa dendamnya di dunia.” (hlm. 100)
- “Sesama manusia sombong dilarang saling mengolok!” (hlm. 138)
- “Jangan terlalu mencintai seseorang. Hanya ada satu orang yang patut kau sayangi.” (hlm. 161)
- “Kau boleh beranggapan bahwa cinta adalah gambling, tapi hati gadis bukanlah dadu atau uang taruhan!” (hlm. 173)
- “Bukankah manusia adalah pusatnya dosa dan kesalahan?” (hlm. 185)
- “Cinta tak hanya perihal saya cinta kamu atau kamu cinta saya.” (hlm. 201)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar