1. Memperkenalkan kosakata baru pada anak
Masa
kanak-kanak adalah masa terbaik untuk mempelajari bahasa. Inilah saat
yang tepat untuk mengajarkan anak pada kosakata yang belum pernah mereka
jumpai sebelumnya. Saat mendongeng pastinya terdapat kata-kata baru
yang belum mereka pahami. Saat mendongeng kita akan mendapatkan banyak
pertanyaan seperti, “Kastil itu apa? Bijaksana itu apa?” Melalui
pertanyaan-pertanyaan itulah, saatnya orang tua mengajarkan pada anak
tentang arti dari sebuah kata.
2. Meningkatkan kemampuan mendengarkan anak
Mendengarkan
ternyata bukan hal yang mudah. Anak-anak cenderung lebih senang
berbicara dari pada mendengarkan. Saat di sekolah, anak-anak senang
berbicara dari A sampai Z, bahkan ketika guru sedang menjelaskan di
depan kelas mereka tak henti berbicara dengan teman-teman di sebelahnya.
Begitu pula saat di rumah, anak-anak juga tak henti berbicara bahkan
ketika orang tuanya sedang memberi nasihat. Dengan mendongeng, orang tua
mengajarkan anak-anak mereka untuk diam dan mendengarkan saat orang
lain berbicara. Mendongeng mengajarkan anak-anak untuk menjadi pendengar
yang baik. Jika anak terbiasa mendengarkan dongeng, mereka akan
terbiasa untuk menghormati ketika ada orang lain berbicara, dan
kebiasaan ini akan terbawa baik di lingkungan rumah, sekolah, maupun
masyarakat.
3. Meningkatkan pemahaman anak tentang sejarah dan budaya
Dongeng
biasanya bercerita tentang sejarah, mitos, fabel dan legenda. Melalui
mendongeng, anak-anak diperkenalkan pada cerita sejarah ataupun budaya
Indonesia. Contohnya dongeng Roro Jonggrang, melalui cerita Roro
Jonggrang anak diajarkan tentang sejarah Roro Jonggrang yang ada di
Candi Prambanan. Kita juga bisa tambahkan pengetahuan tentang lokasi dan
hal-hal yang berkaitan tentang candi Roro Jonggrang. Dengan begitu,
mendongeng tak hanya sekedar mendongeng, namun sarana untuk meningkatkan
pemahamanan tentang sejarah dan budaya Indonesia.
4. Mengajarkan nilai moral pada anak
Cerita
yang baik adalah cerita yang mengandung pesan di dalamnya. Dalam
bercerita jangan lupa untuk memilih sebuah cerita yang dapat diambil
nilai kebaikan di dalamnya. Tak hanya nilai moral saja, namun banyak
nilai-nilai kebaikan lainnya yang dapat kita ajarkan pada anak melalui
sebuah cerita. Contohnya ketika mendongengkan cerita tentang ‘Bawang
Merah dan Bawang Putih’, ajarkan pada anak tentang pesan yang tersirat
di dalam cerita tersebut bahwa siapa yang berbuat baik dan tulus akan
mendapatkan balasan yang baik pula.
5. Sarana belajar yang menyenangkan
Salah
satu cara belajar yang mengasyikan bagi anak adalah melalui
mendengarkan dongeng. Dengan mendengarkan dongeng anak akan belajar
banyak hal, mereka belajar bahasa, belajar budaya, belajar memahami
cerita, serta belajar menemukan pesan moral dalam cerita. Bagaimana
caranya agar anak belajar sambil mendengarkan cerita? Itulah tugas
penting untuk si pendongeng agar membuat cerita yang menarik dan membuat
anak penasaran untuk bertanya. Jika disampaikan dengan cara yang tidak
menarik, anak akan kehilangan minat untuk mendengarkan dan bertanya. Di
tengah-tengah mendongeng, kita juga bisa menyelipkan
pertanyaan-pertanyaan kepada anak untuk mengetahui seberapa jauh anak
memahami cerita. Seorang ahli bahkan menyarankan agar anak didorong
untuk membuat cerita pendek dengan karakter-karakter yang telah
diceritakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar