Tentang semua resah, gelisah nan gundah
Tentang rasa yg kalah
Tentang luka yg begitu parah
Aku pasrah
Sabarku telah menyentuh langit dari laut
Aku tak ingin menjadi perahu tanpa penumpang
Aku tak ingin menjadi pesawat tanpa pilot
Jangan kau tanya kenapa
Pada perahu yg hanyut dihempas ombak, pada pesawat yg jatuh tanpa kendali
Itu karena pilotnya hilang tak bertanggungjawab
Jangan tangisi perahumu
Jika tak bisa lagi mengantarkanmu
Sebab, tenggelam lebih tenang dari pada mengapung
Selama ini aku berjuang tanpa terukur
Tawa tangis menemani rasa yg tersuhur
Terabaikan dalam perjuangan, ku rasa adalah hal yg wajar
Dan menghilang dari peredaran kini pilihan hatiku yg lelah mencari tempat bersandar
Aku memang pernah berkata akan memperjuangkanmu sebagai kasih yg ku cinta
Namun, akupun tak menyangka
Hati ini berhenti dari harap yg dangkal
Langkah ini patah di tikam acuh yg tak bisa ku bantah
Aku tak bisa berdiam menikmati luka
Sebab Allah memerintahkan untuk terus mencari obatnya
Mohon kembalikanlah seonggok daging hatiku
Biar aku meramu obat pada luka yg menganga dalam kesendirianku
Jangan menahan rasaku mengalir
Aku ingin labuhkan pada arus lurus ke hilir
Walau aku tak tau ujungnya dimana
Namun aku tau, Allah takan biarkan aku hanyut begitu saja
Seikat hening dari sisa perjuangan ini
adalah sebagai obat untuk proses sembuh
dan aku tak ingin perang pada rasa yg kedua kalinya salah
Aku selalu ingin esok yg lebih baik
Tersentuh hangat mentari di pagi hari
Tersenyum lepas di ufuk lelah pada sisa kisah
Tertawa tanpa akhir yg mengundang tangis
Seperti sedia kecil yg tak memikul beban dalam menjalani hari
Setiap malam aku terus merenung
Belajar menerima kenyataan yg terabaikan
Setiap malam doaku selalu untukmu
Semoga kau bisa menyebrangi lautan untuk pulang tanpa perahu yg kau tinggalkan
Atau kau terbang melintasi awan tanpa awak pesawat yg telah kau hancurkan
Aku rasa cukup sampai disini
Pada lelah hati yg cukup menyakiti
Perihal jodoh, biar itu skenario Allah
Entahlah, Kau yg akan kembali
Atau kau hanya sekedar pelajaran hidup yg begitu berarti.
-/-
Terkadang kita harus paham,
Bahwa tak semua yang datang menjadi pasangan hidup nanti.
Bisa jadi mereka adalah ujian bagi hati.
.
Bukankah sudah tiada lagi rahasia bahwa perkara jodoh adalah suatu suratan dariNya?
Lalu apalagi yang harus kita cari setelah mengetahuinya?
.
Ya, kebanyakan dari kita.
Jatuh cinta dalam keadaan memaksa.
Memaksa agar siapa yang tengah kita jatuhkan hatinya adalah sepenuhnya milik kita.
Padahal? Tak pernah kepastian itu datang dengan cuma-cuma.
Nyatanya, tak semua yang datang adalah jawaban untuk menjadi penggenap agama.
Betulkan?
.
Lalu, kenapa masih terus memaksa hati untuk tetap tinggal dengan bayangan yang bahkan tak tau dimana muaranya.
Bukankah lebih baik, taruh hati kita pada sebaik baik pemiliknya?
Dan kamu tau siapa jawabannya.
Ya, Dia. Allah.
.
Ketahuilah, bahwa tak semua yang datang akan memberi satu kepastian membawamu pada sebuah tajuk pelaminan.
Ketahuilah, bahwa tak segala yang datang juga sepenuhnya akan meninggalkan.
Tapi setidaknya, kita harus paham.
Semua yang hadir dalam hidup, adalah sebuah ujian untuk pembelajaran.
Yang seharusnya jika itu tak indah, kita jadikan sebagai catatan, bukan sebuah penyesalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar