Daftar Blog Saya
-
Mengenang S.P.L. Sorensen di Logo Google
-
[image:
http://www.thehindu.com/sci-tech/science/k938lm/article24020451.ece/alternates/FREE_660/doodle]
Hari ini, Selasa 29 Mei 2018, Google Doodle menamp...
7 tahun yang lalu
Wanita Gaza
Aku Malu Padamu, Ukhti
Palestina..
Ketika engkau remaja, duhai ukhti, telah terekam kuat dalam benakmu untuk
meneruskan perjuangan para syuhada. Bahkan engkau biarkan ragamu menjadi martir
demi menegakkan kalimat tauhid di tanah kiblat pertama muslim sedunia.
Astaghfirrulloh, ukhti.. teman-teman remaja di tanah pertiwi malah sibuk
bergonta-ganti pasangan demi menamai diri sebagai orang modern yang menyerap
tradisi barat.
Ketika engkau ngefans dengan para syuhada, engkau mengenali tokoh-tokoh jihad
yang senantiasa memperjuangkan keesaan Allah SWT, yaa ukhti. Kupandangi
teman-teman remaja di tanah air asyik mengoleksi foto penyanyi, aktor, dan
idola mereka, yang dengan sadar mereka turut menghadiahkan peluru-peluru
buatmu, ukhti. Karena kaum kuffar sengaja menerbitkan artis idola dengan
mendulang dana di setiap acara konser megahnya.
Aku malu padamu, ukhti..Tatkala kalimat Laa ilaha illAllah senantiasa engkau
teguhkan hingga nafas penghabisan, senyummu merekah meski tubuh berdarah-darah,
semangatmu tetap hadir meski peluru-peluru bersemayam dalam raga, perjuanganmu
kian kokoh meski obat-obatan telah habis stoknya, pengorbananmu tiada berhenti
meski hanya sekejap mata, sungguh malu diri ini yaa ukhti! Maafkan aku, yaa
ukhti.
Kini, aku kian malu pada Robb kita, Sang pelindung dan pemelihara semesta,
karena dialog kita waktu itu amat menusuk nuraniku.
Ketika ditanya :
"Kenapa pakai jilbab saat tidur?
Dan kau menjawab :
"Kalau rumah saya di bom, mereka akan menemukan mayat saya masih menutup
aurat." Allahu Akbar.
Aku malu padamu, ukhti..
Kau tetap memperjuangkan kehormatanmu sebagai seorang muslimah. Kau tetap
penuhi perintah Allah. Namun disaat yang bersamaan pula teman-teman remaja di
tanah air sedang terlena oleh perkembangan fasion dunia yang menampakkan aurat
dan mengundang adzab-Nya.
Aku malu padamu, Ukhti. Dan aku lebih malu lagi jika masih belum berubah. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar