Mencintaimu dalam diam bagaikan harus memeluk duri, semakin aku
mencintai mu maka duri itu semakin menampakkan rasa sakit pada diri ini.
Kadang, semuanya menjadi tentang dirimu. Namamu selalu menjadi yang
pertama di dalam hati. Apakah aku melakukan kesalahan? Kesalahan di
hadapan sang maha pemberi rasa?
Aku takut, saat mencintaimu diri ini lupa akan keberadaanNya, lupa pada
siapa aku memintamu hadir di duniaku, menjadikan dirimu seseorang yang
memiliki posisi tersendiri didalam hati ku.
Mungkinkah aku telah melakukan zina? Zina hati dan pikiran selalu aku
jalani dan susah tuk ku hindari, hati yang berlebihan tuk mencintaimu
dan pikiran yang tak henti-hentinya memikirkan tentang mu.
Padahal, mendekati zina saja sudah mendapatkan dosa apalagi kalau sudah
melakukan zina. Jika memang mencintaimu hanya memberi ku rasa sakit dan
menambah sebuah dosa? Mungkin aku akan melangkah tuk menjauhi dirimu.
Kini, sebaiknya aku menghapus rasa ini, walau tak segampang orang-orang
berkata "ikhlas" kepadaku, tapi memang seperti itu. Ikhlas tak memiliki
defenisi yang jelas namun ikhlas identik dengan tujuan tuk melupakan.
Dari pada aku kehilangan cinta dari Allah ﷻ saat mencintaimu? lebih
baik aku mengikhlaskan rasa yang belum tentu akhirnya seperti apa dan
bagaimana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar