“Hubungan serius yang lo maksud cuma ada di buku-buku dongeng. Segala sesuatu di dunia ini punya masa akhir, termasuk cinta yang lo elu-elukan itu. Hal tercerdik adalah pergi sebelum kesenangan itu selesai.” (hlm. 141)
Beberapa kalimat favorit dalam buku ini:
- Nggak ada gunanya meratapi masa lalu. (hlm. 49)
- Nggak ada yang salah dengan jatuh cinta. (hlm. 211)
- Terkadang, bukannya kita tidak tahu kapan harus berhenti. Kita hanya tidak bisa berhenti. (hlm. 249)
- Seenggaknya dengan punya mimpi, kita akan punya tujuan yang jelas. (hlm. 268)
- Mimpi itu sebuah hak khusus. Nggak semua orang bisa memilikinya. (hlm. 268)
- Lepaskan yang mengikat, kejar yang kamu inginkan. (hlm. 268)
- Mimpi berupa hal-hal sederhana juga nggak apa-apa. (hlm. 268)
- Mereka nggak ngerti bahwa yang kadang yang kita butuhkan bukan kesepian, bukan diam, bukan menyendiri. Kita butuh kenormalan di sekitar kita, hal-hal yang membuat kita bisa berjalan maju. (hlm. 277)
- Betapa mudahnya mengategorikan sesuatu yang dulunya berharga menjadi barang bekas, yang mungkin tak akan terlihat lagi. (hlm. 17)
- Nggak gunanya meratapi masa lalu. (hlm. 49)
- Kebanyakan cewek berandai-andai jadi cinderella. Hanya supaya bisa jatuh cinta sama pangeran. Mereka nggak pernah sadar, itu impian bodoh yang sia-sia. (hlm. 62)
- Tak ada kegeniusan tanpa kegilaan. (hlm. 64)
- Cinta nggak pernah menjelaskan dirinya dengan baik, datang dan pergi tanpa rangka waktu tertentu. (hlm. 173)
- Bela aja terus pacar lo. Bukan berarti ucapan gue salah. (hlm. 221)
- Kalau lo nggak yakin sama perasaan lo, jangan terima cowok itu. (hlm. 222)
- Kamu gonta-ganti pacar semudah ganti baju karena ingin menemukan cinta yang sebenarnya, kan? (hlm. 222)
- Jangan pura-pura nggak ngerti deh. (hlm. 248)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar