Daftar Blog Saya

Minggu, 28 Mei 2017

Kutipan Girl Meets Boy

Lo ngerti perasaan itu? Dekat dengan seseorang, lalu begitu saja, tiba-tiba lo melihatnya dengan cara yang berbeda. Tahu-tahu, tanpa disadari, lo udah jatuh cinta sama orang itu. (hlm. 211)

“Hubungan serius yang lo maksud cuma ada di buku-buku dongeng. Segala sesuatu di dunia ini punya masa akhir, termasuk cinta yang lo elu-elukan itu. Hal tercerdik adalah pergi sebelum kesenangan itu selesai.” (hlm. 141)

Beberapa kalimat favorit dalam buku ini:
  1. Nggak ada gunanya meratapi masa lalu. (hlm. 49)
  2. Nggak ada yang salah dengan jatuh cinta. (hlm. 211)
  3. Terkadang, bukannya kita tidak tahu kapan harus berhenti. Kita hanya tidak bisa berhenti. (hlm. 249)
  4. Seenggaknya dengan punya mimpi, kita akan punya tujuan yang jelas. (hlm. 268)
  5. Mimpi itu sebuah hak khusus. Nggak semua orang bisa memilikinya. (hlm. 268)
  6. Lepaskan yang mengikat, kejar yang kamu inginkan. (hlm. 268)
  7. Mimpi berupa hal-hal sederhana juga nggak apa-apa. (hlm. 268)
  8. Mereka nggak ngerti bahwa yang kadang yang kita butuhkan bukan kesepian, bukan diam, bukan menyendiri. Kita butuh kenormalan di sekitar kita, hal-hal yang membuat kita bisa berjalan maju. (hlm. 277)
Beberapa selipan sindiran halus dalam buku ini:
  1. Betapa mudahnya mengategorikan sesuatu yang dulunya berharga menjadi barang bekas, yang mungkin tak akan terlihat lagi. (hlm. 17)
  2. Nggak gunanya meratapi masa lalu. (hlm. 49)
  3. Kebanyakan cewek berandai-andai jadi cinderella. Hanya supaya bisa jatuh cinta sama pangeran. Mereka nggak pernah sadar, itu impian bodoh yang sia-sia. (hlm. 62)
  4. Tak ada kegeniusan tanpa kegilaan. (hlm. 64)
  5. Cinta nggak pernah menjelaskan dirinya dengan baik, datang dan pergi tanpa rangka waktu tertentu. (hlm. 173)
  6. Bela aja terus pacar lo. Bukan berarti ucapan gue salah. (hlm. 221)
  7. Kalau lo nggak yakin sama perasaan lo, jangan terima cowok itu. (hlm. 222)
  8. Kamu gonta-ganti pacar semudah ganti baju karena ingin menemukan cinta yang sebenarnya, kan? (hlm. 222)
  9. Jangan pura-pura nggak ngerti deh. (hlm. 248)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar