Kamu

Hey Kamu.
Iya kamu.
Nama yang tertulis bersebelahan dengan namaku di Lauhul Mahfudz.

Siapakah kamu?

Dimanakah rumahmu?

Bagaimanakah rupamu?

Apakah aku sudah mengenalmu?

Ataukah kamu adalah seseorang yang masih asing bagiku?

Ah Entahlah.

Terlalu banyak pertanyaan yang ingin aku ajukan jika perihal tentangmu.

Ya, pertanyaan-pertanyaan yang saat ini masih belum ku temui jawabannya.

Namun aku yakin kelak, suatu saat nanti jika waktunya telah tiba.
Pertanyaan-pertanyaanku akan terjawab semua.

Saat ini aku dan kamu hanya perlu untuk bersabar.
Bukankah begitu?

Dan ya,
Siapapun kamu, yang saat ini masih menjadi rahasiaku.

Disini aku slalu mendoakanmu.

Mendoakan untuk kesehatanmu.

Mendoakan untuk bahagiamu.

Mendoakan untuk impianmu.

Dan mendoakan agar semuanya baik-baik saja dan kamu selalu dalam jalan dan lindunganNya.

Ya, biarlah doa yang lebih dulu bertemu.
Dan biarlah doa yang lebih dulu menjagamu.

Karena saat ini Allah Swt belum mengizinkan kita untuk bersatu.

Ku harap semoga disana kamu juga mendoakanku.

Sekali lagi,
Kita hanya perlu bersabar sejenak dengan waktu.

Nanti akan tiba saatnya.
Jika kita sudah bersatu,
Kita akan bersama, saling menjaga jiwa dan raga.
Tanpa jeda
Tanpa dosa.

Dan ya,
Kamu yang masih menjadi rahasia terbesarku.
Aku menantimu.
Entah kapan kamu akan menujuku.
Biarlah waktu yang akan menjawab semua itu.