Banyak banget kalimat favorot dalam buku ini:
- Seluruh kata yang dituliskan adalah gudang yang menyimpan roh manusia. (hlm. 11)
- Masa kecil adalah sumber dari segala kebahagiaan dan kemurungan. (hlm. 17)
- Ada waktu khusus dan tepat bagi setiap kejadian, sekecil apa pun. (hlm. 21)
- Tuhan telah menyiapkan angka-angka yang tepat untuk segala kejadian. (hlm. 22)
- Orang-orang yang tidak kau kenal tidak akan membebani pikiranmu. Mereka bukan musuhmu. Kau harus berterima kasih kepada orang yang tidak kau kenal. (hlm. 24)
- Hal yang benar tetaplah ebnar meskipun cuma separuh dari dirimu yang percaya. (hlm. 29)
- Setiap pekerjaan adalah pohon dan kegigihan adalah pupun terbaik. (hlm. 58)
- Perempuan adalah nama lain dari Tuhan bagi bibir-bibir mungil kecil. (hlm. 79)
- Cinta memiliki bentuk perhitungannya sendiri. (hlm. 89)
- Belajarlah menyembunyikan rasa sakit dari perempuan. (hlm. 96)
- Ada orang yang akan menunjukkan hal-hal yang harus kau ikuti. Ada juga orang yang akan menunjukkan hal-hal yang harus kau hindari. (hlm. 100)
- Dalam hidup ini, ada banyak hal yang bisa selesai kita lakukan meski kita tidak percaya kita mampu melakukannya. (hlm. 105)
- Hidup sederhana jauh lebih manis dan nikmat. (hlm. 114)
- Melakukan hal-hal besar ternyata tidak melulu harus dengan biaya besar. (hlm. 123)
- Mimpi adalah teman bicara yang menyenangkan. (hlm. 185)
- Mantan kekasih persis seperti utang, kita tidak pernah betul-betul melupakannya. Kita hanya selalu pura-pura melakukannya. (hlm. 185)
- Pernikahan semata kisah romantic yang tokoh utamanya akan mati di bab pertama. Kau akan mengganntikannya sebagai tokoh utama di bab-bab selanjutnya. Asal kau bisa memisahkan rasa sakit dari kesedihanmu. (hlm. 202)
- Pernikahan seperti buku yang bab pertamanya ditulis dengan bahasa puisi dan sisanya ditulis dengan bahasa ilmiah. (hlm. 203)
- Kadang-kadang, dalam hidup ini, kita harus jadi seperti bintang itu, jatuh demi demi membuat seseorang tersenyum dan berdoa. (hlm. 203)
- Ada kalanya cinta tampil dalam wujud yang amat mengerikan. Atau, barangkali, cinta tidak lebih seutas tali rapuh yang mengikat seluruh perangai buruk dalam diri manusia. Ada saat ketika tali itu putus dan kita tidak mampu mengendalikan akibatnya. (hlm. 225)
- Takdir adalah kesimpulan bagi orang-orang yang mudah putus asa dan malas berpikir. (hlm. 5)
- Kenangan punya banyak cara menjerat dan membunuh pemiliknya. Manusia tidak lebih dari seekor binatang bodoh dan lemah di hadapan kenangan. (hlm. 7)
- Ingatan adalah perihal yang sungguh-sungguh aneh. Lengannya bisa menjangkau jauh ke masa lampau, tapi kadang tidak mampu menyentuh hal-hal yang baru saja berlalu. (hlm. 90
- Satu-satunya kesialan manusia adalah menjadi dewasa. Masa kecil, seburuk apa pun, tetaplah keajaiban. (hlm. 15)
- Selain pintar menulis puisi untuk dibaca perempuan, kau harus menjadi puisi yang membuat perempuan jatuh cinta. (hlm. 54)
- Barangkali perempuan memang ditakdirkan menjadi lukisan paling abstrak. Rumit dan, karena itu, tidak mudah dipahami. (hlm. 91)
- Jangan pernah menganggap remeh perempuan sebab di dalam diri mereka tersimpan sesuatu yang berbahaya dan tidak mudah dipahami. Dan, karena perempuan adalah mahluk yang kuat, mereka kadang lebih memilih menyakiti diri mereka sendiri daripada menyakiti orang lain. (hlm. 109)
- Segala hal yang kelihatan indah itu tidak lebih dari perkakas-perkakas canggih yang telah memaksa kita melupakan kebahagiaan-kebahagiaan sederhana. (hlm. 112)
- Hidup ini memang rumit. Sesederhana itu. Menghindari kerumitan adalah usaha yang sia-sia, tidak masuk akal, dan melawan takdir. (hlm. 159)
- Kau pernah menyaksikan harapan dan kenangan menjadi dua hal yang sama? Kira-kira seburuk itu. (hlm. 160)
- Kenapa kita harus selalu memulai sesuatu hanya untuk mengakhirinya? (hlm. 166)
- Kebahagiaan, pada satu titik, bisa menjadi kejahatan yang amat mengerikan. Ada saat ketika kau tidak mampu berbahagia, kecuali dengan menyakiti orang lain. (hlm. 205)
- Kau tahu persoalan terbesar manusia modern? Senang menganggap orang lain bodoh hanya karena pikiran mereka berbeda. (hlm. 208)
- Jodoh tidaklah sesederhana itu. Jodoh tidak seperti menunggu pengumuman undian berhadiah. Kau harus mengusahakannya, bukan menunggunya. (hlm. 214)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar