Banyak kalimat favorit dalam buku ini:
- Selalu menyenangkan bersama sosok yang familier. (hlm. 31)
- Membuat kue memang bikin senang, ya? Menghilangkan stress. (hlm. 81)
- Terkadang mungkin memang kita harus bekerja sampai busuk dulu untuk mencapai sesuatu. (hlm. 109)
- Mengenang masa lalu selalu menyenangkan. (hlm. 132)
- Kalau berhasil bikin wanita tertawa, berarti kamu berhasil membuat dia menyukaimu. (hlm. 161)
- Semua hal selalu berakhir baik-baik saja. Kalau belum baik, berarti itu belum akhirnya. (hlm. 166)
- Selalu kerjakan segala sesuatu sampai tuntas. (hlm. 167)
- Semua kerjaan, semenyenangkan apa pun, pasti ada satu titik akan melelahkan. (hlm. 201)
- Apa pun dan siapa pun yang berjodoh selalu bisa menemukan jalan menuju satu sama lain. (hlm. 217)
- Belajar bisa dari banyak orang. (hlm. 227)
- Kita semua punya peran dan kita boleh memilih. (hlm. 266)
- Politik adalah tempat kepentingan yang berbeda-beda diakomodir. Seperti memiliki satu pizza yang hendak dimakan banyak orang. Potongan-potongannya dibagikan ke sana-sini. (hlm. 10)
- Menciptakan perubahan jauh lebih mudah dilakukan buka ketika kita punya uang, melainkan ketika kita punya kekuatan. (hlm. 17)
- Nggak semua hal itu hitam dan putih lah. (hlm. 26)
- Kalau sudah kacau lebih baik dikacaukan sekalian. (hlm. 89)
- Perempuan kan bukan aksesori. Tapi kadang mereka sendiri sih yang membuat seolah-olah perempuan itu cuma aksesori. (hlm. 105)
- Gue lagi pusing mikirin Negara nih, lo masih aja mikirin ketoprak. (hlm. 121)
- Dasar manusia, semakin dilarang semakin ingin dilakukan. (hlm. 135)
- Katanya, orang yang jatuh cinta dan patah hati suka melakukan hal-hal yang tidak waras. (hlm. 150)
- Kita bisa mencapai apa yang kita mau tanpa kehilangan integritas, tapi butuh usaha yang lebih keras. (hlm. 180)
- Wajar kalau mengeluh. Kita manusia kan memang begitu. (hlm. 181)
- Kalau memilih benar-benar bisa membuat perubahan, mereka nggak akan membolehkan kita melakukannya. (hlm. 197)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar