Banyak kalimat favorit dalam buku ini:
- Bukankah selalu mengingat kebaikan-kebaikan orang adalah juga kebaikan itu sendiri? (hlm. 16)
- Perjalanan hidup seseorang sulit ditebak. (hlm. 17)
- Bertemu dengan orang, lalu sering berkomunikasi dengannya, itu sama saja bertemu dengan pemikirannya. (hlm. 21)
- Kita diberi waktu hidup di zaman akhir. Orang-orang yang hidup di zaman akhir itu harus lebih banyak menunduk. (hlm. 39)
- Jangan mudah mengkafirkan orang lain. Tidak ada yang divonis kafir, kecuali oleh ketetapan Tuhan. (hlm. 41)
- Dunia dan kehidupan yang ada di dalamnya berikut mahluk-mahluknya sudah memiliki porsi takdirnya masing-masing. Mereka semua hanya menjalani langkah-langkahnya sambil mungkin berusaha menebak-nebak, apakah ujung takdir dari perjalanan hidupnya di dunia ini? (hlm. 51)
- Setiap manusia bakal mengalami pasang surut kehidupan juga keimanan kepada Tuhan. (hlm. 67)
- Jika seseorang sudah bertemu dengan orang yang dirasa cocok diajak berbicara untuk menyingkirkan rasa bosan, lama waktu perjalanan tak terasa. (hlm. 78)
- Keikhlasan mampu mengubah kompor menjadi emas. (hlm. 108)
- Riba itu kan haram ya, tapi kenapa banyak orang yang suka melakukannya? (hlm. 14)
- Sebuah pemandangan bukanlah indah menurut indra mata jasad. (hlm. 16)
- Apa yang akan terjadi jika terangnya ilmu pengetahuan dimonopoli oleh manusia-manusia gelap hati? (hlm. 33)
- Jika itu mimpi buruk, seharusnya lekas kamu enyahkan dari ingatanmu. (hlm. 38)
- Begitulah jiwa anak muda. Bersemangat penuh, tetapi mengabaikan waspada. (hlm. 59)
- Bila saja seseorang salah memahami tentang kafir dan apa itu kekafiran, orang itu bakal terjebak dengan pendapatnya sendiri yang salah kaprah dalam menelaah, lalu menyimpulkan soal kafir dan kekafiran. (hlm. 70)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar