Daftar Blog Saya

Selasa, 19 September 2017

Kutipan #temantapimenikah2

Ternyata menikah itu seperti pusaran angin, makin lama makin kencang atau makin besar pusarannya, tapi pada akhirnya akan berhenti juga. Ibaratnya seperti perdebatan rumah tangga, sekesal apa pun dengannya akan berhenti jugan dan berubah menjadi napas dalam kehidupan kita. (hlm. 142)

Kebanyakan orang-orang habis menikah itu lupa, sebenarnya esensi pernikahan itu kalau mau didalami yang pasti nggak ada bosennya. Karena ada rasa ketakutan, rasa selalu ingin memiliki, dan ada berbagai macam perasaan yang cuma bisa kita rasain sama pasangan kita. Perasaan sayang yang berbeda dengan rasa sayang yang kita rasakan bersama orangtua. (hlm. 134)

Banyak kalimat favorit dalam buku ini:
  1. Jangan pernah menyepelekan arti cinta yang sesungguhnya. Karena saat cinta itu datang, mungkin dia yang terbaik untukmu. (hlm. 4)
  2. Masalah bisa dihadapi jika setiap pasangan bisa menjalin komunikasi yang baik. (hlm. 14)
  3. Pernikahan adalah keputusan besar dalam hidup. Ingatlah, restu orangtua dan dukungan keluarga adalah modal utamanya. (hlm. 40)
  4. Salah satu kebahagiaan dari orang yang melepas masa lajangnya dan menikah adalah nggak tidur sendirian lagi. (hlm. 54)
  5. Nikahin sahabat itu serunya luar biasa. (hlm. 55)
  6. Menikah adalah siap hidup berdua selamanya dan bertanggung jawab atas pernikahannya. (hlm. 58)
  7. Berikan cinta itu untuk alam semestas, dan kalian pasti akan didukung alam semesta untuk mendapatkan cinta yang kalian cari. (hlm. 66)
  8. Kalau dekat suka debat, kalau jauh suka merindu. (hlm. 74)
  9. Seseorang bakal kelihatan benar-benar ‘bersinar’ saat dia melakukan sesuatu yang berhubungan dengan passionnya. (hlm. 113)
  10. Laki-laki itu nilai plusnya melejit kalau dia punya tujuan hidup yang pasti dan selalu passionate terhadap apa pun yang dia kerjakan. (hlm. 114)
  11. Rasa takut kehilangan itu bisa datang kapan saja, bahkan sebelum memiliki orang lain. (hlm. 132)
  12. Lebih pekalah terhadap orang-orang yang lo cintai. (hlm. 134)
  13. Sebagai anak, kita harus tahu bahwa pemahaman orangtua dengan kita terkadang bisa berbeda. (hlm. 139)
  14. Setiap orangtua akan menemukan cara yang tepat untuk mendidik anaknya. (hlm. 146)
  15. Orang yang percaya sama pasangannya adalah orang yang selalu berpikir positif tentang pasangannya. (hlm. 188)
  16. Bosan itu pasti, tapi kita tidak akan saling pergi. (hlm. 191)

Ada juga beberapa selipan sindiran halus dalam buku ini:
  1. Kalau misalnya lamaran aja udah berantakan, nanti nikahnya juga berantakan. (hlm. 17)
  2. Harusnya segala macam urusan tentang pernikahan bisa dibicarakan hingga dapet solusinya dengan mudah, iya kan? (hlm. 23)
  3. Ketika lo mau menikah, lo jangan sampai terpengaruh sama omongan kanan-kiri. (hlm. 24)
  4. Umur belum tentu jadi masalah untuk seseorang memutuskan mau menikah atau enggak. (hlm. 62)
  5. Kita nggak akan pernah tahu kalau kita tidak mencoba, kan? (hlm. 87)
  6. Lebih pekalah terhadap orang yang lo cintai. Hargai setiap waktu untuk terus bersamanya. Dan berikan kasih sayang selalu seakan tidak akan datang hari esok. (hlm. 130)
  7. Untung kan, nikahin teman sendiri, bonusnya banyak. (hlm. 137)
  8. Banyak orang yang bilang, kalau setelah menikah seseorang itu akan jauh berbeda dari saat pacaran dulu. (hlm. 187)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar