Beberapa kalimat favorit dalam buku ini:
- Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak hari esok yang kita punya. (hlm. 19)
- Kematian bukan sesuatu yang hanya terjadi pada orang lanjut usia. Bahwa setiap hari bisa menjadi hari terakhir mereka. (hlm. 19)
- Makan mengingatkan kita tentang hidup. (hlm. 25)
- Pada waktunya, seseorang yang kuat akan beradaptasi dan berhasil, seperti gedung kokoh di mana pun. Tapi seperti semua gedung yang membutuhkan penyewa yang penuh kasih dan komunitas yang erat demi menghindari keruntuhan. (hlm. 29)
- Seorang ibu adalah jantung keluarga. (hlm. 32)
- Pekerjaan memang punya kekuatan luar biasa dalam menentukan kembali tujuan hidup. (hlm. 225)
- Jalan menuju surga memiliki tanda yang jelas dan semua orang memiliki kesempatan menemukan jalan itu, kalau kau ingin menemukannya. (hlm. 259)
- Semua orang memiliki seseorang yang bisa dicintai dalam hidup mereka. (hlm. 287)
Banyak juga selipan sindiran halus dalam buku ini:
- Kenapa kau harus selalu menunda sampai menit terakhir sebelum berkemas? (hlm. 7)
- Membayangkan keberuntungan baik seseorang sama saja dengan menantang takdir. (hlm. 32)
- Tidak baik kalau kau terlalu lama sendirian. (hlm. 51)
- Semua orang tahu anak-anak malu kalau melihat ibu mereka berpakaian terlalu muda atau seksi. (hlm. 73)
- Ada hal yang namanya harga diri. (hlm. 103)
- Sebaiknya kau sedikit menurunkan harga diri dan lebih banyak keluar rumah untuk bergaul. (hlm. 103)
- Pria-pria yang berkuasa biasanya hanya menatap lurus ke depan. (hlm. 173)
- Sulit membayangkan apa ada masalah yang tak bisa terbantu dengan olahraga. (hlm. 191)
- Jangan pernah memercayai wanita-wanita yang pendiam. (hlm. 229)
- Kenapa begitu sulit bagi para wanita untuk mengonfrontasi kemungkinan perselingkuhan suami mereka? (hlm. 355)
- Pergilah ke mana pun kau suka. (hlm. 363)
- Para wanita itu becermin dan tak bisa mengenali bayangan mereka sendiri. (hlm. 362)
- Seorang pria sejati bukan orang yang membawa pentungan. Seseorang pria memegang teguh prinsipnya. Seorang pria mempertahankan kehormatan pribadinya dan keluarganya. Seorang pria bukan hanya mementingkan diri sendiri, dia juga menjaga keluarganya. (hlm. 376)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar