Beberapa selipan sindiran halus dalam buku ini:
- Kamu itu korban cinta tapi kok malah diminta mengalah? (hlm. 17)
- Untuk apa mempertahankan laki-laki yang hanya membuatmu sengsara? (hlm. 18)
- Keadaanmu yang menjadi jauh lebih baik setelah tak lagi bersamanya adalah cara balas dendam yang paling baik. (hlm. 18)
- Kenapa laki-laki bangkotan masih bisa digila-gilai perempuan? (hlm. 31)
- Kalau cowok macam Hamish, paham kenapa dia digila-gilai banyak cewek. Tapi, laki-laki macam om-om berperut buncit, kenapa masih banyak yang suka? (hlm. 32)
- Cowok mengontak mantanya kembali cuma dua kemungkinan; satu, ia sudah kembali jomblo, dan dua, cowok itu desperate tidak nemu cewek baru penggantinya. Lalu, cowok itu mengambil shortcut atau jalan pintas; kontak lagi aja mantannya, siapa tahu bisa diajak balikan. (hlm. 38)
- Dandan menor itu lebih memberikan kesan menggelikan alih-alih membikin tambah cantik. (hlm. 43)
- Menyingkirkan rasa sungkan karena tak kuat menahan rasa pedih patah hati. (hlm. 45)
- Manusia bertumbuh dewasa kudunya semakin ngerti tentang bagaimana menghargai perasaan manusia dewasa lainnya. (hlm. 45)
- Patah hati dari Hongkong? Punya pasangan aja enggak. (hlm. 90)
- Hanya cinta yang sanggup membuat orang bertindak bodoh. (hlm. 105)
- Segala bentuk tindak pemaksaan biasanya akan berhasil akhir kurang baik. (hlm. 139)
- Tidak ada manusia yang setia di muka bumi ini. (hlm. 148)
- Cinta, kenapa bisa menjadi sedemikian rumit jadinya? (hlm. 176)
- Ini bukan salah cinta. Hanya ujian bagi orang-orangnya, apakah mereka mampu bersetia. (hlm. 176)
- Segala niat baik akan percuma bila caranya salah. (hlm. 201)
- Apa sungguh tak apa-apa setelah membikin onar masih bisa menjalani hidup seperti biasanya? (hlm. 202)
- Kepercayaan itu ibarat seutas tali tipis. (hlm. 224)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar