Selalu ada sebab akibat, bahkan pada hal-hal sepele sekalipun. Seperti awan yang terhampar memenuhi langit. Bermula dari uap air yang berkumpul membentuk gumpalan-gumpalan putih, kemudian angin membawa mereka mengelilingi luasnya alam, hingga tiba saatnya dijatuhkan kembali menjadi tetesan-tetesan hujan. (hlm. 136)
Beberapa kalimat favorit dalam buku ini:
- Seorang teman pasti mau membantu temannya. (hlm. 38)
- Kita akan tahun jika suatu saat bersama dengan orang yang spesial, yang akan kita cintai selamanya. (hlm. 51)
- Ketika kamu memutuskan untuk mempublikasikan sesuatu pada sosial media, kamu harus siap dengan bumbu yang ditambahkan netizen sebagai penyedap berita. Tinggal itu akan menguntungkan atau menjatuhkan kamu. (hlm. 60)
- Lebih memilihkan sesuatu untuk orang lain jika kamu mengetahui orang seperti apa dia. (hlm. 63)
- Lakukan apa yang seharusnya kamu lakukan, bukan yang kamu inginkan. (hlm. 101)
- Takdir selalu berjalan dengan caranya sendiri. (hlm. 152)
- Kisah cinta indah yang romantis dengan ending bahagia hanya ada dalam cerita novel. (hlm. 2)
- Tidak mudah menemukan orang yang bisa membuatmu jatuh cinta, terutama ketika kamu melihat kisah cinta sempurna orangtuamu dalam dua puluh lima tahun kehidupanmu. (hlm. 9)
- Hanya orang malas yang menolak pekerjaan. (hlm. 13)
- Kita tidak pernah bisa mengontrol hati, dan terkadang itu menjerumuskan kita pada sebuah ketidakberdayaan. (hlm. 21)
- Sepotong kata yang selalu menjadi pintu untuk sebuah rasa terlarang. (hlm. 26)
- Kamu boleh saja membayar mahal, tapi hanya untuk sesuatu yang memang pantas mahal. (hlm. 34)
- Seorang perayu cewek dengan kakak perempuan yang posesif, itu bukan hal yang menyenangkan. (hlm. 50)
- Keuntungan hidup di zaman sekarang, orang-orang terlalu suka mempublikasi apa saja yang mereka suka dan inginkan melalui media sosial. (hlm. 52)
- Sepertinya aku harus mengingatkan sabuk pengaman pada hatiku mulai dari sekarang. (hlm. 54)
- Tidak ada manusia yang sempurna, siapa saja bisa berbuat salah. (hlm. 79)
- Pernikahan bukan hal yang bisa dimainkan. (hlm. 143)
- Buat apa merindukan laki-laki yang berkencan dengan wanita lain? (hlm. 197)
- Cinta membuatmu kurang fokus. (hlm. 228)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar